ILMUNE WONG DALANAN Skip to main content

Posts

Featured Post

*WOM FINANCE GRESIK* Jika Bpk/Ibu : BUTUH DANA 💴💵💶 MENDESAK ? Untuk keperluan : ✅ Renovasi Rumah 🏠 ✅ Modal Usaha 💴 ✅ Pendidikan Anak 👪 ✅ Pernikahan 🎂💑 ✅ Mertua Butuh Pinjaman Dadakan 🚶 ✅ DLL Kami Siap Membantu ANDA !!! ☞ Proses Cepat ☞ Mudah ☞ Data Bisa Di jemput ☞ Cair Hari itu juga ☞ Angsuran Ringan ☞ Cover Assuransi ☞ Aman ☞ 30 MENIT LANGSUNG CAIR BPKB Motor 2010 Up BPKB Mobil 2003 Up *INFO* : Rofiqin TLP/SMS/WA : 085752617922
Recent posts

karya amrul hasan masih bersambung

Di dalam filsafat, akal menempati posisi paling penting. Seseorang tidak bisa disebut berfilsafat (melakukan kegiatan filosofis) jika akal tidak digunakan atau digunakan tapi tidak secara maksimal, setengah-setengah, tidak radikal (berpikir hingga membentur batas).

PERBEDAAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

TUGAS PERBEDAAN METODOLOGI KUANTITATIF DAN KUALITATIF NAMA           : IMAM ROFIQIN NIM                 : 1215001 Silahkan anda menuliskan analisis perbedaan metodologi kuantitatif dan kualitatif dari pembacaan (skripsi) yang anda dapatkan di perpustakaan. 1.        KHAIROTUL WAQI’AH (AS 2015) “PERNIKAHAN DIBAWAH UMUR DAN DAMPAKNYA KEPADA KELUARGA (Studi kasus di ds. Bilangan kec. Batang-batang Kec. Sumenep) tahun 2003-2011” 2.       ACHMAD ALI MUBAROQ (PAI 2015) “PERBANDINGAN PENCAPAIAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ‘ULUMUL QUR’AN ANTARA MAHASISWA LULUSAN PESANTREN DAN NON PESANTREN TAHUN ANGKATAN 2011 FAKULTAS AGAMA ISLAM DI UNIPDU PETERONGAN JOMBANG” Sistematika Kuantitatif Kualitatif Latar belakang Sudah berupa fakta sosial, juga variabel dan fakta sosial sudah fleksible Sudah berupa fakta sosial, juga variabel dan fakta sosial sudah fleksible Tujuan Tidak bersifa

Hikmah kehidupan

Waktu itu pada  pertengahan tahun 2012 silam, si anak (sebut saja namaya abdul) baru beranjak pada ruang kedewasaannya. dan dalam ruang tersebut dia sudah di hadapkan dalam suatu permasalahan yang mana permasalahan tersebut sangat amat serius. sedangkan dalam masa atau bila dilihat dari keadaan fisik dia yang masih menyandang umur 18 tahunan tersebut masih bisa di bilang sangat labil untuk berhadapan dalam masalahnya tersebut. maslahnya tidak lain adalah masalah dalam "surganya sendiri". Dalam kesehariannya dia (abdul) yang asalnya sangat-sangat pendiam dan pemalu tersebut mengalamai perubahan yang sangat drastis menjadi sosok anak remaja yang sangat bebas. dan itu tidak lain karena ketidak mampuannya dalam mengemban suatu permasalamn tersebut. Hari-harinya ia habiskan diluar rumah dalam kebersamaan dengan teman-teman luar desanya dan kegiatannya dalam kesehariannya tidak lain hurak-hurakan di pinggir jalanan, rame sana-sini, snoceer dan bahkan tiap malamnya ia berpesta

Si Bunga

Dalam suatu waktu atau momentum tertentu, katakan namaya “Bunga”, dia adalah gadis yang sangat-sangat saya bimbing untuk bisa bersikap-tindak dewasa dalam semua hal, lebih khususnya dalam suatu permasalahan untuk dapat menyingkapinya dengan segala macam metode (baca: kayak orang akademisi saja, padahal  ini orang jalanan yang ngetik hehehe) untuk membuahkan atau menumbuh-kembangkan solusi dalam tiap permasalahan. Saat ini, orang tua si bunga posisinya bekerja di luar negri. Jadi bunga sekarang sebatang kara di tanah kelahiran. Nah, berawal dari sini terdapat cerita, bahwasanya si bunga mendapati ejekan dari pihak keluarga maupun orang sekitar tentang “ketidak pulangan orang tua si bunga ke indonesia tempat kelahirannya.” Si bunga pun slalu memikirkan perkataan orang-orang tersebut. Maka efek dari perkataan orang-orang tadi adalah ketidak nyamanan si bunga untuk pulang kerumah!!, karena si bunga sendiri posisinya atau lebih tepatnya sekarang dia sekarang masih menuntut ilmu di lu

Ya rabbku

Ya robbku, bagaimana keadaanku malam ini? “Aku bertanya dalam renunganku bersambut-dengar alunan umat Rosulullah-Nabiyullah Muhammad SAW tengah mengumandangkan takbir kemenangan kepadaMu Ya Robbku” Apakah dalam keadaan Kebahagiaanku termasuk dalam RidhoMu, ataukah dalam keadaan kesedihan yang termasuk KeridhoanMu ya Robb.  Keadaan kebingungan seperti ini mungkin tidak atau belum bisa mendapat jawaban yang pasti kecuali dengan Seizin KeridhoanMu ya robb.         Seperti halnya khalifahtullah Umar bin Khattab yang “tidak peduli akan hal susah ataupun senangnya, dengan alasan karena beliau tidak tahu diantara keduanya yang manakah yang baik dan yang terbaik di antara keduanya teruntuknya”. Kata mutiara beliau dapat saya tarik bahwasanya standart ukur beliau bukanlah tentang garis vertikal melainkan menegak keatas menjulang langit sampai kehadirat engKAU ya robb. Allahu Akbar  Allahu Akbar  Allahu Akbar  Laailaaha illallahuwallahu Akbar  Allahu Akbar walillahilkh

ya rosulullah

           Salam sejahtera kepadamu wahai junjunganku nabiyullah akhiruzzaman ya Rosulallah. ya Rosulallah, akankah pribadi ini bisa meniru engkau sebagai pribadi yang tidak ada kata lain melainkan sempurna.  إِنَّ اللَّهَ وَ مَلَئكتَهُ يُصلُّونَ عَلى النَّبىّ‏ِ يَأَيهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صلُّوا عَلَيْهِ وَ سلِّمُوا تَسلِيماً  “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi; wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepadanya dan ucapkan salam kepadanya.” (Al-Ahzab 33: 56)